Personal · traveling

Jalan-jalan ke Observatorium Bosscha

Dulu waktu masih SD saya penasaran banget sama tempat satu ini. Awalnya gara-gara film Petualangan Sherina. Dulu kalian pernah nonton film ini nggak? Kalau iya, Selamat! Masa kecil kita bahagia, hihi. Beranjak dewasa masuk SMP kemudian saat itu ada pelajaran tentang tata surya. Dulu waktu belajar ini saya langsung inget sama film Petualangan Sherina lagi dan seneng banget karena bisa belajar hal-hal yang berbau tata surya gitu. Seneng bisa tau tentang planet-planet, tau tentang galaksi-galaksi, tau tentang macam-macam bintang, dan setelah sekian lamanya akhirnya beberapa minggu yang lalu saya menginjakkan kaki saya di tempat itu, Observatorium Bosscha. Senengnya bukan main. Bayangin aja dari SD tau tempat ini tapi baru bener-bener ada di tempatnya sekarang. *jadi malu*

Halaman depan rumah Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Halaman depan rumah Teleskop Refraktor Ganda Zeiss

Observatorium Bosscha adalah sebuah tempat peneropongan bintang tertua yang ada di Indonesia. Letaknya ada di daerah Lembang, Bandung. Nama Bosscha sendiri merupakan nama seorang pemberi dana terbesar untuk pembangunan Observatorium ini, yaitu K. A. R Bosscha. Di dalam area Observatorium Bosscha terdapat banyak rumah-rumah yang di dalamnya tersimpan teleskop antara lain teleskop Refraktor Unitron, Refraktor Cassegrain GOTO, Coronado & Coleostat, Refraktor Bamberg, dan yang paling besar adalah rumah dari teleskop Refraktor Ganda Zeiss. *gambarnya yang di atas*

Di rumah teleskop Refraktor Ganda Zeiss terdapat sebuah teleskop besar dengan diameter berukuran 60 cm dan terdiri dari 2 teleskop utama dan 1 teleskop finder. Nah, teleskop inilah yang digunakan untuk mengamati orbit bintang ganda. Selain itu teleskop ini juga digunakan untuk mengamati gerak diri si bintang dalam gugus bintang. Teleskop ini bisa dinaik-turunkan tapi beraaat *soalnya waktu itu saya lihat si pemandunya agak susah dan agak bertenaga naikin teleskopnya* Setelah saya dibuat kagum sama bentuk teleskop Refraktor Ganda Zeiss, saya dibuat kagum lagi sama bentuk rumah teleskopnya. Jadi tempat pijakan yang ada di rumah teleskop Refraktor Ganda Zeiss kalau lagi mau mengamati bintang dari teleskopnya ini bisa diatur, bisa dinaik-turunkan juga, ke atas atau bawah. Keren. Selain itu, Atap dari rumahnya si teleskop ini pun juga bisa diputar ke kanan atau ke kiri. AAAAA, keren abis! Tapi, teleskop refraktor ganda Zeiss ini hanya orang-orang tertentu aja yang diperbolehkan untuk menggunakannya dan buat yang ingin mengamati bintang-bintang ternyata bukan di rumah teleskop refraktor Ganda Zeiss melainkan di rumah teleskop lain yang masih berada di dalam kawasan Observatorium Bosscha. Saya sih gak apa-apa, yang penting udah pernah masuk dan melihat teleskop Refraktor Ganda Zeiss secara langsung. :p

Ruang pamer sebelum masuk ke area Teleskop Refraktor Ganda Seiss. Di sini kita bisa melihat bintang-bintang yang diambil dan dilihat lewat Refraktor Ganda Zeiss.
Ruang pamer sebelum masuk ke area Teleskop Refraktor Ganda Seiss. Di sini kita bisa melihat bintang-bintang yang diambil dan dilihat lewat Refraktor Ganda Zeiss.
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss
Teleskop Refraktor Ganda Zeiss

Setelah masuk ke rumah teleskop Refraktor Ganda Zeiss, saya masuk ke ruang auditoriumnya. Di ruang auditorium itu kita akan dijelaskan sama pemandunya mulai dari awal terbentuk Observatorium Bosscha sampai seluk beluk dari tata surya. Di sini juga kita akan diperlihatkan gambar awal kawasan Observatorium Bosscha yang masih penuh dengan pepohonan hingga gambar kawasan Observatorium sekarang yang mulai dipadati dengan rumah-rumah penduduk. Yang paling seru adalah sesi saat diperlihatkan gambar berbagai macam bintang, berbagam macam planet, berbagai macam galaksi.dan ternyata tata surya kita itu bener-bener luas dan bener-bener besar. Saya sampai merinding pas dikasih lihat gambar-gambar itu. Saya juga ditunjukkan gimana langit kita dulu dan langit kita yang sekarang. Jadi, dulu di saat belum banyak polusi cahaya, malam hari kita bisa lihat banyak bintang di langit, tapi sekarang karena sudah banyak polusi cahaya, kadang kita mulai sulit untuk bisa melihat banyak bintang di langit. 😦

contoh ini saya ambil dari hasil googling
contohnya kaya gini. Ini saya ambil dari hasil googling
Thank you, Observatorium Bosscha :)
Thank you, Observatorium Bosscha 🙂

Setiap perjalanan yang kita lalui selalu ada makna yang harus kita ambil untuk kita jadikan sebuah pembelajaran di hidup kita. Saat sesi terakhir di Ruang Auditorium si pemandu bilang “Ayo jaga Bosscha! Ayo Jaga langit kita!” Masih mau kan kita bisa melihat ribuan bintang di langit? Yuk, mulai dari sekarang sama-sama kita mengurangi polusi cahaya, entah bagaimana pun caranya, setidaknya mulailah dari hal kecil dulu. Dari diri kita sendiri. Jalan-jalan ke Observatorium Bosscha dan melihat seluk-beluk dari tata surya dan semesta kita yang begitu luas tak terhingga ini juga membuat saya mengambil satu pelajaran penting, yaitu saya, kamu, kalian adalah manusia yang merupakan bagian kecil, teramat kecil dari tata surya dan semesta ini jadi jangan pernah kita sombong karena di langit ini masih ada langit. Di masih ada langit ternyata masih ada langit lagi… lagi… dan lagi. Begituuu luasnya.

4 thoughts on “Jalan-jalan ke Observatorium Bosscha

  1. Keren mba, saya udah lama mau kesana soalnya dari kecil memang tertarik dengan yang namanya astronomi tapi sayang lokasinya jauh (saya di Makassar), semoga suatu hari bisa kesana.

    Like

Leave a comment